PROFIL DESA
1. LEGENDA
DAN SEJARAH PEMBANGUNAN DESA
Bayurlor berdiri sekitar tahun abad 18 mencakup lima
Desa. Asal mula Bayur diambil dari
nama pohon yang bernama pohon Bayur.
Sekitar tahun 1968 Desa Bayur di mekarkan dan salah satunya diberi nama Desa Bayurlor.
Berawal dari desa Bayur Kecamatan
Cilamaya Kabupaten Karawang dipimpin olehseorang kepala Desa Pertama bernama
Bapak H.Toyib pada tahun 1913. Pada waktu itu Desa Bayur terdiri dari 4 dusun
yaitu : Dusun Bayurlor, Dusun Krajan, Dusun Babakan, dan Dusun Kecemek. Desa
Bayur selama kurun waktu sampai tahun 1984 telah mengalami pergantian Kepala
desa sebanyak 4 kali, yaitu :
1.
Tahun 1938 sampai 1948 dipimpin oleh H. Toyib
2.
Tahun 1948 sampai 1968 dipimpin oleh H. Sirad
3.
Tahun 1968 sampai 1978 dipimpin oleh Gupron
4.
Tahun 1978 sampai 1984 dipimpin oleh M. Nata Saputra
Karena penduduk
terlalu banyak maka atas intruksi Pemerintah Daerah Tingkat II Kabuptaen
Karawang maka pada tahun 1984 Desa Bayur dimekarkan menjadi 2 Desa yaitu Desa
Bayurlo dan Desa Bayur Kidul, pada waktu itu Desa Bayur Kidul dipimpin oleh
pejabat Kepala Desa Bapak Cargan dan Desa Bayurlor sendiri masih dipimpin oleh
Bapak M. Nata Saputra.
Desa Bayurlor terbagi menjadi 4 dusun
atau kampung yaitu : Dusun Krajan, Dusun Bayurlor I, Dusun Bayurlor II, Dusun
Paris. Pada tahun 1985 Kepala Desa Bayurlor Bapak M. Nata Saputra meninggal
dunia dan digantikan oleh pejabat Kepala Desa yaitu Bapak Sahrudin.
Pada kurun waktu antara tahun 1985
sampai dengan tahun 2006 Desa Bayurlor telah mengalami pergantian Kepala Desa
sebanyak 5 kali, yaitu :
1.
Tahun 1985 sampai tahun 1988 dipimpin oleh Bapak Sahrudin
2.
Tahun 1988 sampai tahun 1998 dipimpin oleh Bapak H.
Mahmuri
3.
Tahun 1998 dipimpin oleh Bapak Endang Rustala ( Pejabat
sementara )
4.
Tahun 1998 sampai tahun 2006 dipimpin oleh Bapak Cita
5.
Tahun 2006 dipimpin oleh Bapak H. M. Abdul Azis ( Pejabat
sementara )
6.
Tahun 2006 sampai tahun 2012 dipimpin oleh Bapak Cita
7.
Tahun 2012
dipimpin oleh Bapak YADI sampai sekarang.
2. KONDISI UMUM DESA
a. Geografis
a.1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Bayurlor
merupakan salah satu dari 12 Desa di Wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon yang
terletak 3 Km ke arah selatan dari
kantor Kecamatan Cilamaya Kulon dan dari Desa ke kota Kabupaten berjarak +
30 Km.. Desa Bayurlor mempunyai luas
wilayah seluas ± 329 Hektar, yang terdiri dari 50,733 Ha tanah darat, 265 Ha
tanah sawah dan 13,267 Ha tanah lainnya berupa jalan, saluran irigasi dan
selokan.
Adapun batas-batas wilayah desa Bayurlor adalah sebagai
berikut :
-
Sebelah Utara berbatasan dengan desa Sukamulya Kecamatan
Cilamaya Kulon.
-
Sebelah Timur berbatasan dengan desa Cikarang Kecamatan
Cilamaya Wetan.
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Bayur Kidul
Kecamatan Cilamaya Kulon
-
Sebelah Barat berbatasan dengan desa Langgensari
Kecamatan Cilamaya Kulon.
a.2. Iklim
Iklim
diwilayah Desa Bayurlor, seperti iklim
didaerah pantai utara Kabupaten Karawang lainnya yang beriklim tropis dengan
suh minimum 27 derajat celcius dan suhu maksimum 30 derajat celcius, pengaruh
angin musim cukup besar dimana pada bulan-bulan tertentu tertiup angin barat
dan pada bulan lainnya tertiup angin timur. Curah hujan berkisar antara
1000-1500 mm dengan penyebaran curah hujan sebagian besar merata. Sebagaimana
desa-desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan,
hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Bayurlor Kecamatan Cilamaya Kulon
2.1.2.2.
Topografi
Desa
Bayurlor merupakan desa yang berada di daerah
dataran rendah pantai utara Pulau Jawa, dengan
ketinggian 1,5 M diatas permukaan air laut.
Sebagian besar wilayah desa adalah lahan pertanian/sawah dan tegalan.
2.1.2.3.
Hidrologi dan Klimatologi
Sumber
air yang ada di Desa Bayurlor meliputi air
permukaan dan air tanah. Air permukaan
berupa sungai dan air tanah berupa genangan, yang merupakan Daerah Aliran
Sungai (DAS).
Sesuai
dengan kebijakan penyediaan air baku untuk irigasi, maka di Desa Bayurlor
mendapat pasokan pelayanan irigasi berasal dari Bendung Jatiluhur
yang
berada di daerah Kabupaten Karawang.
Sedangkan untuk
kebutuhan rumah tangga, masyarakat sebagian besar menggunakan air bersih dari
dari sumur gali dan sumur pompa.
2.1.2.4.
Luas dan Sasaran Penggunaan Tanah
Luas
Desa seluruhnya 329.000 Ha, terdiri
dari lahan sawah 265.000 Ha dan 64.000 Ha tanah
lainnya berupa jalan saluran irigasi dan selokan.
2.1.3 Keadaan Sosial
2.1.3.1 Kependudukan
Penduduk Desa Tanjungsari
berdasarkan data induk penduduk tercatat sebanyak 3.274 jiwa, selama tiga tahun
terakhir ini jumlah penduduk mengalami kenaikan rata-rata pertahun 1 %.
Untuk lebih
jelasnya perkembagan penduduk dapat dilihat dala tabel dibawah ini.
Tabel : 4
Pertumbuhan Jumlah
Penduduk
Tahun 2013 –
2015
No
|
Tahun
|
Jumlah
|
Laju
Pertumbuhan
(
% )
|
|
Jiwa
|
KK
|
|||
1
|
2013
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2014
|
3.182
|
1.111
|
1
|
3
|
2015
|
3.274
|
1.123
|
1
|
Proyeksi jumlah penduduk untuk 3 (tiga) Tahun
kedepan berdasarkan laju pertumbuhan penduduk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai
berikut :
· Tahun
2013 : - Jiwa
· Tahun
2014
: 3.182 Jiwa
· Tahun
2015 : 3.274 Jiwa
Tabel
: 5
Data Penyebaran Penduduk
No
|
Dusun/RW
|
Jumlah
|
Kepadatan per Km2
|
|
Jiwa
|
KK
|
|||
1.
|
Krajan
|
634
|
211
|
|
2.
|
Bayurlor I
|
703
|
247
|
|
3.
|
Bayurlor II
|
1.029
|
355
|
|
4.
|
Paris
|
901
|
310
|
|
Jumlah
|
3.274
|
1.123
|
2.1.3.2. Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Pelaksanaan pembangunan pada saat ini menurut
UNDP diukur dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM). Indek ini akan mengukur
sampai sejauhmana efektifitas pelaksanaan pembangunan. Indek tersebut merupakan
rata-rata capaian IPM Desa, Kecamatan, Kabupaten sampai dengan Provinsi yang
meliputi Indek Pendidikan, Indek Kesehatan dan Indek Daya Beli.
Perkembangan capaian IPM Desa Bayurlor
Tahun 2013
sampai dengan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
: 6
Indek Pembangunan Manusia (IPM)
No
|
Uraian
|
Tahun
|
||
2013
|
2014
|
2015
|
||
1
|
Indek Pendidikan
|
|||
2
|
Indek Kesehatan
|
|||
3
|
Indek Daya Beli
|
|||
Target IPM Desa Bayurlor
|
||||
Target IPM Kec.Cilamaya Kulon
|
||||
Target IPM Kab. Karawang
|
2.1.3.3.
Kesehatan
Ketersediaan prasarana dan sarana
kesehatan merupakan salah satu faktor penentu untuk mewujudkan peningkatan
derajat dan status kesehatan masyarakat secara berkesinambungan.
Prasarana dan sarana kesehatan di Desa Bayurlor masih
relatif kurang, baik kuantitas maupun kualitasnyan bila dibanding dengan ratio
jumlah penduduk , yaitu kiranya masih belum
memadai untuk dapat melayani
kesehatan masyarakat dengan baik.
Untuk lebih jelasnya Tenaga dan fasilias
Kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
: 7
Data Prasarana dan Sarana Kesehatan
No
|
Prasarana
dan Sarana Kesehatan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Prasarana Kesehatan :
|
|||
1
|
Puskesmas
|
1
|
|
2
|
Puskesmas Pembantu
|
-
|
|
3
|
Balai Pengobatan
Alternatif
|
-
|
|
4
|
Praktik Dokter
|
-
|
|
5
|
Rumah Bersalin
|
-
|
|
6
|
Apotik
|
-
|
|
7
|
Toko Obat
|
-
|
|
8
|
Polindes
|
-
|
|
9
|
Posyandu
|
6
|
|
Sarana Kesehatan :
|
|||
1
|
Dokter
|
-
|
|
2
|
Perawat
|
-
|
|
3
|
Bidan
|
2
|
|
4
|
Dukun
Bersalain/Paraji
|
3
|
|
5
|
Kader Posyandu
|
30
|
2.1.3.4.
Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah investasi (modal)
dasar pembangunan dimasa yang akan datang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan
cukup tinggi, terbukti anak-anak usia sekolah hampir seluruhnya mengikuti
jenjang pendidikan yang telah tersedia.
Data jumlah murid dan Guru/Ustad sebagaimana
tersebut pada tabel dibawah ini.
Tabel :
9
Jumlah
Siswa danGuru
No
|
Uraian
|
PAUD/BKB
Kemas
|
TK
|
SD
|
MI
|
SMP/
MTs
|
SMA/
MA
|
SMK
|
1
|
Murid
|
27
|
43
|
97
|
54
|
180
|
-
|
|
2
|
Guru
|
2
|
5
|
8
|
4
|
12
|
-
|
Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada masih perlu
peningkatan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas guna tercapainya mutu
pendidikan anak didik yang lebih baik lagi.
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan baik
Negeri maupun swasta, dan formal maupun non formal, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel : 10
Data
Sarana dan Prasarana Pendidikan
No
|
Nama
Sekolah
|
Lokasi
(RT/RW)
|
Jumlah
|
Status
(Neg/Swt)
|
1
|
TK/PAUD/RA
|
02
|
1
|
Swt
|
2
|
SD
|
08,16
|
2
|
Neg
|
3
|
MI
|
08,16,19
|
3
|
swt
|
4
|
SMP
|
-
|
-
|
-
|
5
|
MTs
|
02
|
1
|
Swt
|
6
|
SMA
|
-
|
-
|
-
|
7
|
MA
|
-
|
-
|
-
|
8
|
SMK
|
-
|
-
|
-
|
9
|
PKBM
|
-
|
-
|
-
|
2.1.3.5. Kesejahteraan Sosial
Tantangan
yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat meliputi proses
globalisasi dan industrialisasi serta krisis ekonomi dan politik yang
berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembangnya dan
meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial.
Keadaan ini bisa dilihat pada data tabel tentang
penyandang masalah sosial (PMKS) dibawah ini.
Tabel
: 11
Data Kondisi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
No
|
Masalah
Kesejahteraan Sosial
|
Jumlah
|
Ket.
|
1
|
Anak
Terlantar
|
-
|
|
2
|
Anak
Nakal
|
-
|
|
3
|
Anak
Jalanan
|
-
|
|
4
|
Lansia
Terlantar
|
-
|
|
5
|
Pengemis
|
-
|
|
6
|
Gelandangan
|
-
|
|
7
|
Pekerja
Sek Komersial
|
-
|
|
8
|
Eks
Narapidana
|
-
|
|
9
|
Penyandang
cacat
|
-
|
|
10
|
Keluarga
Miskin Sosial
|
2.643
|
|
11
|
Keluarga
Barmasalah Sosial Psiklg
|
-
|
|
12
|
Keluarga
Rumahnya Tidak Layak Huni
|
42
|
|
13
|
Korban
NAPZA
|
-
|
|
14
|
Wanita
Rawan Sosial Ekonomi
|
-
|
|
15
|
Pemulung
|
-
|
|
16
|
Janda
PKRI
|
-
|
|
17
|
Lainya
|
-
|
2.1.3.6.
Ketenaga Kerjaan
Menurut
data 2015, tingkat partisipasi
angkatan kerja di Desa Bayurlor mencapai
40 %, jika dilihat berdasarkan perspektif jender,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan hanya 25 % terdapat
ketimpangan yang sangat tajam dalam pasar kerja, dimana perempuan cenderung
kurang memiliki akses untuk memasuki dunia kerja dan laki-laki lebih
diprioritaskan.
Mengenai
dampak ketenagakerjaan terhadap pendapatan rumah tangga dampaknya sangat luas
terhadap kemiskinan, karena kemiskinan sangat dipengaruhi oleh pendapatan rumah
tangga.
Mengingat
sangat sempitnya lapangan pekerjaan para pencari kerja lebih memilih mencarai
pekerjaan diluar daerah, seperti di Jakarta
dan dikota atau daerah lain baik didalam maupun diluar pulau Jawa bahkan diluar
negeri sebagai TKI dan TKW.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalah
ketenaga kerjaan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah
pencari kerja selalu bertambah, sedangkan penyerapan tenaga kerja sangat
terbatas.
2. Pencari
kerja/penganggur pada umumnya ;
a. Berpendidikan
rendah
b. Keterampilan
rendah
2.1.3.7.
Pemuda dan Olah Raga
Dalam hal kepemudaan tidak terlepas dari
aktifitas dan eksistensi Karang Taruna, Remaja Masjid dan organisias kepemudaan
lainnya.
Melalui
berbagai kegiatan kepemudaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini telah
dapat terkendali hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja, seperti tawuran, miras dan kegiatan lain yang dapat mengggangu kenyaman masyarakat.
Sedangkan kegiatan
keolahragaan yang ada di desa Tanjungsari cukup variatif, seperti Sepak Bola,
Bola Volly, Bulu Tangkis, dan Tenis Meja, namun semua kegiatan olah raga
dimaksud masih dikelola secara amatir dan hanya penyaluran kegemaran saja.
Untuk lebih jelasnya data organisasi
kepemudaan dan perkumpulan olah raga yang ada dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel
: 12
Data Organisasi Kepemudaan dan Olah Raga
No
|
Organisasi Kepemudaan dan Olah Raga
|
Jumlah
|
Ket.
|
|
1
|
Orgs. Kepemudaan
|
1.Karang Taruna
|
1
|
|
2.Remaja Masjid
|
4
|
|||
2.
|
Perkump. Olah Raga
|
1. Sepak Bola
|
1
|
|
2. Bola Volly
|
1
|
|||
3.Bulu Tangkis
|
-
|
|||
4.Tenis Meja
|
-
|
|||
-
|
2.1.3.8.
Kebudayaan
Budaya
dan Seni yang berkembang di Desa Bayurlor
tidak terlepas dari budaya yang
berkembang di Kabupaten Karawang.
Selain budaya lokal pengaruh budaya Arab, Eropa dan Hindu juga sangat kental
sekali pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai jenis dan bentuk
ekspresi budaya diwujudkan dalam berbagai cara, diantaranya ucapara Nadran,
Ngunjung, Mapag Sri, Sedekah Bumi, Ruwatan, Jaringan dan sebaginya.
Sedangkan
yang tergolong seni diantaranya Genjring, Rebana Qosidah, Marawis dan
sebagianya. Untuk lebih jelasnya data Kebudayaan yang ada dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Tabel :
13
Data Kebudayaan / Upacara
Adat
No
|
Nama Upacara Adat
|
Keterangan
|
1
|
Mapag Sri
|
Sewaktu-waktu
|
2
|
Sedekah Bumi
|
Sewaktu-waktu
|
3
|
Unjungan/Ngunjung
|
-
|
4
|
Ruwatan
|
Sewaktu-waktu
|
Tabel : 14
Data Kelompok Kesenian
No
|
Nama
Kelompok
|
Jumlah
|
Aktif/Tidak
|
1
|
Qosidah/Balasik
|
1
|
Aktif
|
2
|
Genjring
|
1
|
Aktif
|
3
|
marawis
|
1
|
Aktif
|
4
|
Kesenian odong-odong
|
2
|
Aktif
|
2.1.3.9.
Tempat Peribadatan
Masyarakat
Desa Bayurlor sebagian
besar memeluk Agama Islam, sehingga tempat peribadatan yang ada hanya Masjid,
Mushola.
Untuk
lebih jelasnya data tempat peribadatan
yang ada dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel :
15
Data Tempat Peribadatan
No
|
J e n i s
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Masjid
|
4
|
|
2
|
Mushola
|
12
|
2.1.4. Keadaan Ekonomi
2.1.4.1. Pajak dan Retribusi
Desa
Pajak dan Retribusi
Desa di Desa Bayurlor Tahun 2015 sebesar Rp. 94.110.000 ,- Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Tabel : 16
Data Penerimaan Pajak dan Retribusi Desa
Tahun 2015
No
|
Uraian
|
Tahun
|
||
2015
|
2016
|
2017
|
||
1
|
Pajak
Desa
|
94.110.000
|
-
|
-
|
2
|
Retribusi
Desa
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Lain-lain
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
94.110.000
|
-
|
-
|
2.1.4.2.Alokasi Dana Desa
Alokasi
Dana Desa (ADD) adalah bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten kepada
Pemerintah Desa guna menunjang biaya penyelenggaraan pemerintahan desa,
pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kelembagaan desa dengan mengembangkan
prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat.
Besaran
bantuan ADD untuk Desa Bayurlor Tahun 2015 Sebesar Rp. 507.324.803,-
2.1.4.3.Sumber Penerimaan Desa Lainnya
Sumber
penerimaan desa lainya pada Tahun 2015 ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel : 18
Data
Sumber Penerimaan Desa Lainnya
No
|
Sumber
Penerimaan Desa
|
Tahun
|
||
2015
|
2016
|
2017
|
||
1
|
Alokasi
Dana Desa (ADD)
|
507.324.803
|
||
2
|
APBD PROFINSI
|
115.000.000
|
||
3
|
DANA DESA
|
292.639.403
|
-
|
-
|
4
|
Swadaya
Masyarakat
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Bantuan
Pihak Ketiga
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Lain-lain
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
914.964.206
|
-
|
2.1.4.4.
Prasarana dan Sarana Ekonomi
Prasaran dan
sarana ekonomi menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Selain
bergerak di bidang pertanian masyarakat desa Tanjungsari banyak juga yang bergerak dibidang usaha, seperti
industri rumah tangga, perdagangan, pertukangan dan jasa lainya.
Lembaga Perekonomian yang tumbuh dan berkembang selain
Bank Pemerintah dan swasta juga KUD dan, Koperasi-koperasi Simpan Pinjam.
Data Prasarana dan
Sarana Ekonomi sebagimana tersebut dalam tabel dibawah ini
Tabel :
19
Data Prasarana dan Sarana Ekonomi
Tahun
2015
No
|
Jenis Usaha
|
Jumlah
|
Ket.
|
|
1
|
Industri
/Perusahaan
|
heller
|
6
|
|
bengkel
|
4
|
|||
2
|
Perdagangan
|
1. Toko
|
20
|
|
2. Warung
|
32
|
|||
3.
Lainya
|
15
|
|||
3
|
Bank
|
-
|
-
|
|
-
|
-
|
|||
4
|
Koperasi
|
-
|
-
|
|
-
|
-
|
2.1.4.5.
Transportasi dan Perhubungan
Prasarana jalan di Desa Tanjungsari, terdiri dari jalan Negara, jalan
provinsi dan jalan kabupaten. Kondisi jalan pada umumnya cukup memadai baik
dari sisi kuantitas maupun kualitas fisik, kecuali jalan-jalan desa masih perlu peningkatan.
Data keadaan prasarana jalan/perhubngan pada
saat ini dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini.
Tabel : 20
Keadaan Prasana
Jalan/Perhubungan
Tahun 2015
No
|
Jenis
Jalan
|
Panjang
(Km)
|
Keadaan
Baik/Rusak
|
Ket.
|
1
|
Jalan Negara
|
-
|
Baik
|
|
2
|
Jalan Provinsi
|
-
|
-
|
|
3
|
Jalan Kabupaten
|
-
|
Baik
|
|
4
|
Jalan Desa
|
1.850
|
Baik
|
|
5
|
Jalan Setapak
|
3.750
|
Rusak
|
|
6
|
Gang
|
8.10
|
Rusak
|
2.1.4.6.
Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan komunikasi di Desa Bayurlor, khususnya sambungan telepon telah ada walaupun masih
terbatas. Jumlah sambungan yang ada (konsumen) yang menggunakan jasa telepon
baru mencapai 15 SST / rumah. Sedangkan yang menggunakan telepon genggam /
ponsel sekitar 752 orang.
Selanjutnya jasa PT POS
Indonesia sangat membantu mobilitas komunikasi dan distribusi barang dan jasa,
sehingga berbagai transaksi bisnis maupun jasa yang diperlukan masyarakat
semakin mudah dicapai.
2.1.4.7. Pengairan dan Keirigasian
Penanganan keirigasian/pengairan
diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani sawah maupun palawija. Sumber
air untuk keperluan pertanian di wilayah Desa Bayurlor dan sekitarnya di
Kecamatan Cilamaya Kulon pada umunya berasal dari
Bendung Jatiluhur yang berada di Daerah
Kabupaten Karawang.
Mengingat kondisi
saluran irigasi yang ada masih kurang memadai, akibat terjadi kebocoran,
penyempitan dan pendangkalan sehingga saluran irigasi dimaksud belum dapat
memenuhi kebutuhan para petani secara maksimal.
2.1.4.8. Drainase
Sistem drainase merupakan sistem
pengaliran air hujan yang terdiri dari 2 (dua) macam sistem, yaitu sistem
darinase melalui sungai, solokan atau saluran sekunder yang disebut drainase
makro. Sistem ini yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Bayurlor adapun sistem yang melalui saluran-saluran lingkungan
disebut drainase mikro. Drainase makro sebagian besar dialirkan ke Sungai
2.1.4.9. Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga sehari-hari sebagian besar masyarakat menggunakan air bersih dari sumur
gali, sumur pompa dan air mineral. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel : 21
Data
Pengguna Air Bersih
Tahun
2015
No.
|
Sumber
Air
|
Jumlah KK
Pengguna
|
Keterangan
|
1
|
PAM
|
-
|
|
2
|
Sumur
Gali
|
-
|
|
3
|
Sumur
Pompa
|
665
|
|
4
|
Air
Mineral
|
-
|
|
5
|
Depot Isi Ulang
|
438
|
2.1.4.10.
Air Limbah
Jenis air limbah yang terdapat di Desa Bayurlor dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu limbah domestik dan
limbah non domestik.Limbah domestik
merupakan limbah hasil buangan rumah tangga dari kegiatan mandi, cuci dan
kakus. Sedangkan limbah non domestik adalah limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan non rumah tangga, seperti limbah penggilingan padi, limbah ternak,
limbah industri rumah tangga dan sebagainya.Sistem pembuangan limbah domestik
di Desa Tanjungsari Selain menggunakan jamban keluarga berupa septictank,
juga memanfaatkan sungai, saaluran air, solokan, pekarangan dan sawah yang ada disekitarnya.Berdasarkan
data yang ada sekarang sebagian besar masyarakat membuang limbah domestik
menggunakan jamban keluarga/septictank.
2.1.4.11. Energi
Sebagian besar
masyarakat Desa Tanjungpur sudah tersambung jaringan listrik negara (PLN). Jaringan listrik sudah masuk ke seluruh
wilayah RW/RT., kecuali karena faktor ekonomi ada beberapa rumah tangga yang
masih belum terpasang jaringan, sehingga dengan terpaksa menyambung dari rumah
tetangga terdekat atau menggunakan penerangan lampu petromak dan sejenisnya.Sampai
dengan Tahun 2015 dari sebanyak 1.123 rumah tangga yang sudah
terpasang jaringan sebanyak 1.100 rumah
2.1.4.12. Musim
Di Desa Bayurlor terdapat 2 (dua) musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan
.
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA
2.2.1.
Pembagian Wilayah Desa
Desa Bayurlor terbagi dalam
4 Dusun, 6 RW dan 19 RT, masing-masing sebagai berikut :
·
Dusun 1 terdiri dari RT 01, RT. 02, RT. 03
·
Dusun 2 terdiri
dari RT. 04, RT. 05,
RT.06 RT.14 dan RT.15
·
Dusun 3 terdiri
dari RT. 07. RT.08 RT.09 RT.10
RT.11 RT.12 dan RT.13
·
Dusun 4 terdiri dari RT. 16 RT.17 RT.18 dan RT.19
2.2.2.
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Berdasarkan
Perda Kabupaten Karawang
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa, bahwa Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) selaku penyelenggaraan urusan pemerintahan desa.
Struktur Organisasi
Pemerintahan Desa
1.2.3. Aparatur Pemerintah
Desa
Jumlah Aparat Pemerintah Desa / Pamong
Desa Bayurlor Tahun 2015 seluruhnya sebanyak 11 ( sebelas
) orang, terdiri dari 1(satu) orang Kepala Desa dan 10 (sepuluh)
orang Perangkat Desa.
Perangkat Desa terdiri dari 1 (satu) orang Sekretaris
Desa, 5 (lima) orang kasi/kaur dan 4 ( empat ) orang Kepala Dusun.
Data Aparatur Pemerintah
Desa Bayurlor pada saat ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Data Aparatur Pemerintah Desa
Tahun 2015
No
|
Jabatan
|
Nama
|
Pendidikan
|
1
|
Kepala
Desa
|
H.
YADI
|
SLTA
|
2
|
Sekretaris
Desa
|
WAMIN JUNAEDI
|
SLTA
|
3
|
Kasi
Pemerintahan
|
NUNU NUGROHO
|
SLTA
|
4
|
Kasi
Ekbang
|
RUSPENDI
|
SLTA
|
5
|
Kasi
Trantib
|
SUKRON ARIFIN
|
SLTA
|
6
|
Kaur
Keuangan
|
M.
NURDIANSYAH
|
SLTA
|
7
|
Kaur
Umum
|
RUDIWAN
SETIAWAN
|
SLTA
|
8
|
Kepala
Dusun. 1
|
RAMIN
|
SLTP
|
9
|
Kepala
Dusun. 2
|
WAWING
ABD MANAN
|
SLTP
|
10
|
Kepala
Dusun. 3
|
SUKUR
|
SLTP
|
11
|
Kepala
Dusun. 4
|
ABD
KOHAR IRAF
|
SLTP
|
No comments:
Post a Comment